Tingkatkan Kualitas Intelektual, Ponpes Al-Musyahadah "RCI" Luncurkan Kebijakan Literasi Santri

Literasi Santri

Bandung, 4 Oktober 2024 – Pondok Pesantren Al-Musyahadah “Rumah Cerdas Indonesia” terus berkomitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berbasis literasi. Dalam langkah konkret, Redi Aryanto, Ketua Pengurus Santri, mengumumkan kebijakan baru terkait pengembangan literasi yang merupakan realisasi dari visi besar kepengurusan saat ini.

Kebijakan ini dirumuskan untuk meningkatkan kapasitas literasi santri melalui berbagai program, seperti peningkatan akses terhadap bahan bacaan, pelatihan penulisan kreatif, serta diskusi-diskusi literatif yang difasilitasi oleh pengurus. Langkah tersebut juga dilandasi oleh pandangan bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, menyampaikan gagasan, dan berpartisipasi dalam wacana intelektual.

"Kami percaya bahwa santri dengan kapasitas literasi yang baik akan memiliki kemampuan untuk memahami dan mengembangkan ide-ide yang lebih luas, yang sangat penting dalam membentuk generasi yang mandiri dan kritis," ungkap Redi Aryanto dalam pernyataannya. Ia menambahkan, kebijakan ini sejalan dengan misi kepengurusan untuk menciptakan lingkungan pesantren yang kaya akan budaya intelektual.

Baca Juga:

Lanjutkan Komitmen Jihad Fisabilillah di Bidang Pendidikan, Ponpes Al-Musyahadah "RCI" Mencoba Memperluas Lahan dan Bangunan

Salah satu tokoh penting yang turut mendukung kebijakan ini adalah Zaenudin Ikhsan, Ketua Dewan Pondok Pesantren Al-Musyahadah. Dalam kesempatan terpisah, Zaenudin menekankan pentingnya literasi sebagai pondasi pendidikan yang kuat. “Literasi adalah kunci untuk memahami dunia di sekitar kita. Di pondok pesantren, literasi yang baik bukan hanya soal ilmu agama, tetapi juga pemahaman tentang ilmu-ilmu umum yang dapat memperkaya wawasan santri,” ujarnya.

Selain itu, kebijakan literasi ini juga melibatkan Dewan bidang Riayah yang dikepalai oleh Iman Sudirman. Iman menyampaikan bahwa program literasi ini akan dikombinasikan dengan pendekatan berbasis riayah, atau pengasuhan, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan intelektual santri. "Kami ingin memastikan bahwa santri tidak hanya tumbuh dalam lingkungan yang kondusif secara spiritual, tetapi juga secara intelektual. Dengan program literasi yang holistik, kami berharap dapat mencetak santri yang siap bersaing dalam berbagai bidang," kata Iman.

Sejalan dengan peluncuran kebijakan tersebut, Pondok Pesantren Al-Musyahadah juga merencanakan penyediaan perpustakaan mini di setiap asrama, pelatihan literasi digital, dan penyelenggaraan lomba menulis untuk memacu kreativitas santri. Program ini diharapkan dapat memperluas wawasan santri dan memfasilitasi akses terhadap literatur yang relevan dengan perkembangan zaman.

Inisiatif ini mendapatkan apresiasi luas dari kalangan santri dan masyarakat sekitar. Beberapa santri mengaku antusias menyambut program ini, terutama karena kesempatan untuk lebih mendalami bacaan-bacaan yang sebelumnya kurang terjangkau. "Kami sangat senang dengan kebijakan ini. Ini memberikan kami peluang lebih besar untuk mengembangkan keterampilan literasi kami dan menambah pengetahuan di luar mata pelajaran formal" ujar salah seorang santri yang diwawancarai.

Kebijakan pengembangan literasi ini diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi Pondok Pesantren Al-Musyahadah untuk lebih mengintegrasikan pendidikan agama dengan wawasan keilmuan umum, menciptakan generasi santri yang memiliki pemahaman luas dan siap menghadapi tantangan global.

Baca Juga:

Perkuat Keamanan, Santri Ponpes Al-Musyahadah Selenggarakan Ronda

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama